Manfaat daging kelinci
November 27, 2008 by Administrator
Filed under Kesehatan
Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh. Daging itu mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung
Sayangnya, daging kelinci belum populer. “Padahal, mutu gizinya lebih bagus dibanding daging lainnya,” kata Dr Yono C Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, dalam Seminar Nasional bertema prospek ternak kelinci untuk meningkatkan gizi masyarakat, akhir pekan lalu.
Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci ke dalam beberapa jenis masakan seperti sate kelinci, sosis, dendeng, dan bakso. “Semakin cepat dimasak, kandungan gizi kelinci makin sedikit berkurang. Daging kelinci yang paling baik dimasak adalah daging kelinci muda karena lebih cepat matang,” papar Kusmajadi
Menurutnya, daging kelinci berbeda dengan daging ternak ruminansia. Daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging berwarna putih seperti halnya daging ayam. Daging putih kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi.
“Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. “Keuntungan lainnya, tulang pada kelinci lebih tipis, dagingnya halus, dan seratnya pendek sehingga mudah dikunyah,” papar Kusmajadi.


Sedangkan ini adalah kelinci jenis rex satin. Bulunya pendek dan tubuhnya berukuran mini. Bulunya berwarna-warni. Beragam jenis kelinci banyak tersedia di toko hewan peliharaan atau pet shop dan peternak kelinci.
Untuk menjaga kesehatannya. Mulut dan kuku kelinci harus rajin diperiksa. Jika kukunya terlalu panjang, harus dipotong.
Untuk pemasarannnya gusti kerap menyelenggarakan kontes kelinci di sejumlah mal dan pusat perbelanjaan. Selain itu, dia juga memasarkan kelinci koleksinya melalui internet.


